Tokoh NU dan Muhammadiyah Sidua-dua Desak Polres Labuhanbatu Bertindak Transparan dan Akuntabel Terkait Peredaran Narkoba.

Labuhanbatu Utara, Radar007.co.id || Dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, melalui para pimpinan rantingnya di Desa Sidua-dua, kembali menyuarakan kegelisahan masyarakat terkait maraknya peredaran narkoba di Dusun IV Sidua-dua, Kecamatan Kualuh Selatan. Mereka mendesak Kepolisian Resort (Polres) Labuhanbatu agar segera mengambil langkah nyata yang transparan, terbuka, dan akuntabel dalam menangani laporan warga yang sudah berulang kali disampaikan.

Ketua Ranting Nahdatul Ulama (NU) Desa Sidua-dua, Dhani Munthe, menegaskan bahwa masyarakat sudah memberikan informasi sedetail mungkin kepada aparat, dan kini masyarakat menunggu bukti keseriusan pihak kepolisian. Ia menyebut bahwa peredaran narkoba di wilayah mereka sudah pada tahap meresahkan dan berdampak langsung pada kondisi sosial serta keamanan lingkungan.

“Kami sudah berulang kali menyampaikan informasi tentang aktivitas para terduga bandar narkoba di Dusun IV. Masyarakat menunggu tindakan nyata, bukan sekadar janji. Kami berharap Polres Labuhanbatu bertindak cepat, transparan, dan terbuka dalam prosesnya,” ujar Dhani Munthe.

Senada dengan itu, Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Desa Sidua-dua, Umar Khayan, juga mempertanyakan lambatnya respons aparat terhadap laporan yang telah disampaikan. Ia menilai bahwa sebagai institusi penegak hukum, kepolisian seharusnya mampu menunjukkan komitmen dalam memberantas narkoba, terutama ketika masyarakat sudah menunjukkan keberanian melapor.

“Ini bukan lagi masalah kecil. Narkoba telah mengancam masa depan generasi di desa kami. Ketika warga telah memberikan informasi secara jelas, maka kami berharap Polres Labuhanbatu menunjukkan keseriusan dan akuntabilitas dalam menindaklanjuti laporan tersebut. Jangan sampai masyarakat merasa tidak dilindungi,” ungkap Umar Khayan.

Sebelumnya, Kasatres Narkoba Polres Labuhanbatu, AKP Iwan Mashuri, S.H., M.H., menyampaikan melalui sambungan telepon WhatsApp pada 18 November bahwa dirinya telah mengoordinasikan informasi tersebut kepada anggota Satres Narkoba serta Kanitreskrim Polsek Kualuh Hulu. Namun, menurut warga dan tokoh masyarakat, hingga kini belum terlihat adanya perkembangan berarti ataupun tindakan konkret di lapangan. Kondisi tersebut memunculkan keraguan publik mengenai seberapa serius aparat menindak jaringan narkoba yang diduga kuat beroperasi secara terbuka di wilayah itu.

Wartawan radar007.co.id belum lama ini juga telah melakukan konfirmasi lanjutan melalui pesan WhatsApp, mempertanyakan progres penyelidikan serta langkah konkret yang sudah dilakukan pihak kepolisian. Meski demikian, masyarakat masih menunggu jawaban pasti dan tindakan nyata, mengingat keresahan semakin meningkat seiring dugaan aktivitas narkoba yang kian masif di Dusun IV.

Dhani Munthe dan Umar Khayan sama-sama berharap Polres Labuhanbatu tidak hanya merespons secara normatif, tetapi benar-benar menghadirkan tindakan profesional, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan. Mereka menegaskan bahwa keberadaan narkoba tidak hanya merusak individu, tetapi juga merusak tatanan sosial desa dan masa depan generasi muda. Karena itu, penanganan yang cepat dan akuntabel dinilai sangat penting untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.

Harapan masyarakat Sidua-dua kini tertuju pada Polres Labuhanbatu agar segera memperlihatkan langkah konkret dan terukur. Keberanian warga dalam melaporkan peredaran narkoba seharusnya menjadi modal besar bagi aparat untuk bertindak, bukan dibiarkan menggantung tanpa kejelasan. Masyarakat menunggu, dan tuntutan akan tindakan yang cepat serta transparan semakin hari semakin kuat.

(Rdr007/Totam)