Catatan Redaksi

Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan atau keberatan dengan penayangan artikel dan atau berita, anda dapat juga mengirimkan artikel atau berita sanggahan dan koreksi kepada redaksi kami, sebagaimana diatur dalam pasal 1 ayat (11 dan 12) undang-undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email Redaksi atau Hubungi No telpon tercantum di bok redaksi

Iklan Disini

Breaking News

Misteri Empat Pohon Sono yang Tak Diketahui Siapa Penanamnya di Aek Kanopan.



Labuhanbatu Utara, radar007.co.id || Siapa yang menanam empat pohon Sono raksasa di jantung Kota Aek Kanopan? Pertanyaan itu terus menggema di antara warga setiap kali mereka menatap batang-batang besar yang menjulang di sisi jalan lintas utama kota. Pohon-pohon itu hidup seolah memiliki jiwa, menebarkan kesejukan sekaligus misteri yang sulit dijelaskan.

Wartawan Radar007.co.id yang menelusuri asal-usul pohon tersebut mendapati beragam kisah yang membingungkan. Sejumlah warga setempat yang sudah berusia 45 tahun mengaku sejak kecil pohon-pohon Sono itu sudah besar. Sementara seorang warga lain yang kini berumur 67 tahun mengatakan bahwa sejak masa mudanya bahkan sebelum banyak bangunan berdiri di sekitar situ pohon Sono itu sudah kokoh tumbuh di tempat yang sama.

Jika demikian, berapa usia sebenarnya pohon-pohon itu? Enam puluh tahun? Delapan puluh? Ataukah lebih dari seratus tahun? Tidak ada yang tahu pasti. Tidak ada arsip pemerintah, tidak ada catatan sejarah, dan tak seorang pun dapat memberikan jawaban yang meyakinkan.

Beberapa warga menduga pohon-pohon tersebut ditanam pada masa kolonial Belanda sebagai bagian dari proyek penghijauan di kota kecil yang dulu menjadi jalur perdagangan penting. Namun, ada pula yang percaya pohon itu ditanam oleh seseorang yang ‘tak ingin dikenal’ mungkin seorang tokoh masyarakat atau bahkan seseorang yang memiliki keyakinan bahwa menanam pohon besar di simpang jalan akan membawa berkah bagi kota.

Kini, empat pohon Sono itu tetap berdiri gagah di tengah padatnya lalu lintas, seolah menolak tunduk pada waktu dan modernisasi. Akar-akar tuanya menembus tanah kota, sementara ranting-rantingnya meneduhkan siapa pun yang lewat. Sebagian warga bahkan percaya, ada ‘penjaga tak kasat mata’ yang melindungi pohon itu agar tidak tumbang meski telah diterpa angin dan hujan selama puluhan tahun.

Misteri siapa penanam empat pohon Sono itu mungkin takkan pernah terjawab, tapi kehadirannya menjadi pengingat bahwa di balik keindahan alam, selalu ada rahasia yang menyimpan kisah masa lalu yang nyaris terlupakan.

(Rdr007/Totam)
© Copyright 2022 - Radar007